Gun Wook melihat ke arah Mo Ne yang langsung menunduk, Apa..kami mirip? Jae in membenarkan, ia bahkan mengusulkan untuk mengundang Tuan Uhm juga (woi lady..you're just too far..). Jae In tanya apa "TAe Sung" sudah bertemu Tuan Uhm. Gun Wook mengiyakan dan berkata kalau Uhm adalah pria yang akan menikahi Mo Ne.
Mo Ne tidak tahan lagi dan tanpa berpikir langsung berkata, Kak! Aku..Kak aku tidak akan menikah dengan Tuan Uhm. Aku sudah berkata pada ayah kalau aku ingin menikah dengan mu. Bukan orang lain, tapi kau!
Jae In kaget dan kemudian marah, ia sudah ditipu mentah2 oleh pria ini. "Jadi selama ini kau bohong padaku bahwa kau bukan Hong Tae sung?" Gun Wook menjawab dengan dingin, kalau ia tidak bohong, Jae In-lah yang "berpikir" ia adalah Tae Sung dan Gun Wook tidak berniat membenarkannya karena Jae In sepertinya ingin aku ini benar2 adalah Tae sung, jadi ia ikut saja. Jae In marah besar. Gun Wook hanya menertawakan-nya.
Jae In : Apa yang lucu? Kau senang? Laki-laki ini benar2 brengsek! Jae In langsung pergi. Mo Ne bingung dan Gun Wook permisi mengejar Jae In.
Jae In mengatakan semuanya, ia marah karena ia pikir Gun Wook benar2 Tae Sung putra ke-dua grup Hae shin. Gun Wook tanya, jadi karena aku bukan Hong Tae sung, kau merasa jadi korban?
Hong Tae Ra menatap cermin dan teringat kata-kata Gun Wook ketika di restaurant. Tentang cinta pertama. Ia baru sadar ketika ponselnya bunyi, dari Ibunya. Ibunya ingin Tae Ra menemuinya. Saat akan pergi, Tae Ra melihat rambut yang rontok di meja dan ia berkata tajam pada pembantunya, aku tidak suka melihat rambut tercecer disini, tolong lebih teliti kalau beres2. Tae Ra pergi (bad hair memory ya..)
Gun Wook tidak tahan dan tertawa, dan berkata ia tahu siapa yang melakukannya, dengan nada menggoda Gun Wook berkata dia sangat cantik dan lucu. Sutradara Action Jang jadi penasaran.
Ny. Shim tidak mengerti siapa yang Tae Ra maksud. Tae Ra mengatakan, itu anak yang dulu tertukar dengan Tae Sung. Ny. Shim tidak senang dan tidak ingin Tae Ra mengungkit masalah itu. Tae Ra berkata, ia terkadang ingat anak itu dan jika anak itu adalah Tae Sung apa semuanya akan berbeda?
Won In langsung mencabut baterainya. Lalu menyusul Gun Wook.
Gun Wook menunjuk keatas, di sana..orang bisa mendaki gedung itu dengan menggunakan tali-tali. Tapi kebanyakan tali itu rapuh, dan aku punya "tali" terakhir...
Jae In menghapus no ponsel Gun Wook dari ponselnya. Ia kesal sekali.
Sambil membersihkan coretan di lantai, Won In menghibur kakaknya dan berkata dengan penuh filosofis, Jangan khawatir, sebuah tali akan diberikan padamu dari langit. Jae In bingung, tali??
Gun Wook duduk di pinggir DIDIN Art Museum, galery tempat Jae In kerja yang juga milik Ny. Shim. Ny. Shim datang dan penjaga menyambutnya. Ny. Shim melihat Gun Wook dan merasa tidak suka, sesaat keduanya bertatapan dan Ny. Shim memerintahkan penjaga untuk memperketat penjagaan.
Seorang teman lama Gun Wook tanya padanya, mengapa Gun Wook sangat tertarik dengan Haeshin Grup. Dan Gun Wook menjawab dengan filosofi ikan salmon yang kembali ke sungai tempat ia menetas saat musim panas (biasanya untuk bertelur lagi dan dalam perjalanan itu, ikan salmon banyak menderita dan resikonya mati.), tapi kalau sungai itu tidak ada lagi, salmon itu ingin tahu mengapa tiba2 hilang? Gun Wook ingin Haeshin grup tahu arti dari kehilangan sesuatu (identitas). Teman-nya tanya, kau ini sebenarnya siapa, siapa namamu sebenarnya? Gun Wook menjawab, ia juga tidak tahu siapa dirinya.
Sekretaris Presdir Hong menelpon dan minta Gun Wook datang besok jam 2 siang di Haeshin Grup. Gun Wook setuju.
Keesokannya, ketika siap akan berangkat, Gun Wook memandangi foto keluarga Hong, dengan dirinya saat masih ada di keluarga itu dengan pandangan pahit. Gun Wook akhirnya bertemu Tuan Hong.
Presdir Hong berbalik menghadap Gun Wook dan Gun Wook mengenalkan diri. Selamat siang, saya Shim Gun Wook. Presdir Hong minta Gun Wook duduk dan ia berkata, ia terkesan dengan latar belakang Gun Wook. Ternyata Gun Wook diadopsi keluarga Amerika dan diberi nama Gun William Till. Gun Wook lulus dari Boston University dengan MBA degree wow..impressive.
Jae In kesal dan melepaskan rangkulan Gun Wook. Jangan menolongku dengan pura-pura jadi pacarku!
Jae In berkata pada Gun Wook, kenapa kau mengganggu? Jangan mencampuri urusanku! setelah berkata itu, Jae In pergi. Gun Wook, menyusul sambil tersenyum.
Tae Ra memberikan kabar bagus untuk Mo Ne. Ayah mereka mulai mempercayai Gun Wook dan mengirimnya ke Jepang untuk membantu Tae Sung dengan bisnisnya, jika Gun Wook berhasil membawa Tae Sung kembali ke Korea, maka Gun Wook boleh menemui Mo Ne, asal..Mo Ne harus fokus pada kuliahnya.
Mo Ne senang sekali, Tae Ra tanya, "Mone, apa kau begitu menyukainya?" Mone mengakuinya, Iya, aku sangat menyukainya seperti listrik statis di musim dingin, aku merasa tersetrum (bwahahaha, speaking about first love). Mo Ne berkata pada Tae Ra, bukankah kau juga merasakannya dengan suamimu? Tae Ra diam saja. (Ngga! Tae Ra merasakannya dengan Gun Wook!)
Jae In tanya apa Gun Wook pernah jatuh cinta dan ia berkata, ia mencintai Kyo Han dengan tulus bahkan berpikir tentang pernikahan hanya saja dia menikah dengan wanita yang kaya dan punya latar belakang bagus. Dia mengakhiri hubungan kami hanya dengan 3 kata, Aku minta maaf. Jae In tersenyum sedih, dia hampir tidak percaya cinta. Cinta itu tak pernah ada.
Jae In tanya siapa namamu tadi? Gun Wook mengeja pelan2, Shim..Gun Wook. Jae in merasa Gun Wook adalah pengalaman paling memalukan yang pernah ia alami. Gun Wook mengeluarkan kotak kecil dan berkata aku memungutnya. Jae In merasa Gun wook ingin memberikan sesuatu, tapi saat dibuka ternyata pena mahal hadiah Ultah Mo ne (yg dibayar dg cicilan 12 bulan, konyol sekali...org kaya sudah punya semuanya ngga perlu hadiah bolpen itu haha..kasih aja permen gulali aneka bentuk dia pasti akan terheran2 karena ngga pernah makan ^_^)
Jae In : Ternyata benar, kau memungutnya?
Gun Wook menyiapkan baju untuk pergi ke Jepang dan sebuah HP pink jatuh, Itu Handphone Sun Young. Gun Wook teringat kejadian waktu itu, Gun Wook mengejar Shun Young dan memanggilnya Kakak!
Sun Young minta Gun Wook membantunya, Sun Young ingin mengatakan semuanya dan siap mengirim sms. Gun Wook menghalanginya, dan mereka rebutan Handphone. Gun Wook sempat membentak Shun Young, apa kau gila!!
Sun Young menangis dan memeluk Gun Wook, "Tae Sung..apa yang harus kulakukan..Tae Sung." Gun Wook memegang wajah Sun Young dan memohon agar Sun Young tidak memanggilnya Tae sung, jangan panggil aku Tae sung..
Keluarga Hong kumpul, dan Ny. Shim tanya apa Gun Wook sudah berangkat? Tae Ra membenarkan. Tuan Hong berkata terserang ia tidak peduli Gun Wook berhasil membawa Tae Sung atau tidak. Ny. shim minta Tae Ra menyiapkan study Mo Ne ke luar negeri secepatnya. Tuan Hong berkata ia menyukai Gun Wook, anak itu terlihat pintar hanya seperti menyimpan rahasia.
Dalam pesawat, Gun Wook menyobek foto Hong Tae Sung. Jae In ternyata juga dalam pesawat yang sama. (well..skenario mengharuskan ketiganya ke Jepang kan? haha)
Ternyata di Jepang, hidup Hong Tae sung kacau, ia suka main pachinko, terlibat perkelahian dan babak belur, dan suka teriak2 marah2 sendiri. Ia terlihat sedih dan kesepian. Gun Wook sudah menemukan Tae sung (cepat juga..bakat jadi agen interpol nih orang) dan membuntuti Tae Sung diam-diam.
Ternyata Tae Sung dibebaskan karena obat yang dikonsumsinya bukan narkoba, tapi cuma vitamin saja. Tae sung bukannya lega justru marah pada preman yang sudah menipunya.
Detektif Gwak berkata aku polisi (aneh, dah nangkap blom ngenalin ID, kalo Chris Tucker sudah teriak: LAPD!!) dan tanya apa hubungan Hyung Shik dengan Shun Young. Hyun shik heran dan tanya apa Tae sung masih menjalin komunikasi dengan kakak? Hyung shik berkata lagi, mereka berdua dulu ada di panti asuhan yang sama. Giliran kedua detektif itu yang bingung, apa? Hong Tae sung yatim piatu? Bukankah dia putra Haeshin Grup?
Hyung shik menjawab, kudengar dia diadopsi oleh Haeshin grup tapi justru ditelantarkan. Kedua detektif mulai menemukan sesuatu.
Tae sung ada juga dalam pesta itu dan ia mengamati Jae In. Tae Sung mendekati Jae in dan keduanya untuk sesaat saling menyapa dalam bahasa Jepang, sampai Jae In keceplosan bicara bahasa Korea dan keduanya sama2 tahu kalau mereka orang Korea.
Jae In merasa familiar dengan suara Tae sung. Tae Sung ingin mengajak Jae In pesta di kapal pesiar dengannya. Jae In menolaknya, Tae sung yang tidak biasa bicara dengan sopan santun langsung berkata, kau ini bukankah datang ke pesta ini untuk mencapai sesuatu? Jae In tersinggung (biarpun setengah benar, well how to marry a millionaire? First, be on their parties what else?)
Jae In tersinggung dan pergi. Tiba2 dia melihat orang "jatuh" ke laut. Jae In spontan melemparkan pelampung. Tae sung mendekat, ada apa? Jae in teriak: Tolong!! ada orang jatuh. Jae In mendorong Tae sung untuk menyelamatkannya. Tae sung sejenak ragu, tapi ia ingat rasa bersalah atas kematian Sun Young dan ia hampir tanpa sadar langsung melompat ke laut.
credit by: kadorama-recaps.blogspot.com