Setelah
Ryu Sensei pergi meninggalkan Tae Sung dan Jae In, keduanya bingung
cari transportasi menuju peradaban. Jae in tanya apa Tae Sung tahu no.
telp informasi Jepang (knp juga ngga cari tahu sdr..namanya juga di
negara org, first thing first!) Tae Sung menyindir, kenapa tidak tanya
temannya, si Gun Wook yang di kereta itu?
Jae
in menjawab Gun Wook juga tidak menjawab telp-nya. Jae in ingin tahu
mengapa Tae Sung menginginkan topeng kaca itu. Tae Sung menjawab ia tahu
kenalan-nya juga menginginkannya dan Tae Sung ingin mendahuluinya. Tae
Sung ingin mengganggunya. Jae in tidak mengerti mengapa ingin membeli
barang hanya untuk cari masalah. Tae Sung balik tanya lalu apa alasan
Jae In membelinya?
Jae
in dengan sedikit bangga berkata kalau Ny. Shin dari Haeshin grup
memintanya membelinya untuk pameran pertama di gallery barunya. Tae Sung
mendengus, Ny. Shin itu tidak sebaik itu. Jae in kesal kalau tidak
kenal tidak perlu tidak sopan dengan-nya dan ia pergi.
Kembali
ke Korea, Detektif Lee mendapatkan data siswa SD Nanam, tapi Hong Tae
Sung tidak ada fotonya. Ternyata Hong Tae Sung (Gun Wook) hanya 6 bulan
sekolah di SD itu dan rapornya masih ada jadi anak itu keluar dari
sekolah tanpa melapor.
Detektif Lee ingin bertemu dengan mantan guru Hong Tae Sung. Detektif Gwak menunggunya, tidak lama Lee datang.
Gun
Wook mendapat telepon dari Tae Sung dan ia tidak mengacuhkannya. Baru
panggilan kedua, diangkat. Obviously, tuan muda kita marah dan teriak,
Kenapa kau tidak menjawab telp-ku? (I'm freezing damn it!! hahaha) Gun
Wook hanya berkata maaf dan Tae Sung memerintah Gun Wook pergi ke
workshop Ryu Sensei dan tanya kemana dia meninggalkan mereka. Lalu
jemput kami.
Gun Wook dalam hati : us? apa maksudnya kami?
Gun
Wook masih ada waktu untuk online dan mencari tahu tentang Haeshin
grup. Dia chatting dengan informan-nya dan berkata akan tinggal di
Jepang sementara, urusan Seoul diurus oleh informannya.
Gun Wook juga menerima telp mengenai pembangunan pabrik Haeshin. Wow..this guy is look more competent than the real heir ..
Gun
Wook tiba di workshop Ryu Sensei. Ryu Sensei datang dengan mobil, ia
ingat Gun Wook dan heran kau pacar asisten dosen itu kan? Dia sedang
bersama laki2 lain. Gun Wook bingung tapi ia tenang saja dan masuk ke
workshop.
Ryu
sensei minum soju-nya dan tanya apa Gun Wook tidak cemas pacarnya dengan
laki2 lain di tempat terpencil. Gun Wook berkata tidak apa-apa. Ryu
Sensei berkata kau sangat percaya diri. Gun Wook lalu tanya Ryu sensei
menjual-nya pada siapa? Topeng kaca itu. Ryu Sensei berkata apa Gun Wook
juga mau, ia tidak pernah bilang akan menjualnya tapi justru banyak
yang datang ingin membelinya.
Gun
Wook berkata ia tidak akan membelinya, ia tidak punya uang. Ryu sensei
menguji Gun Wook, apa topeng kaca itu ada? Topeng itu selalu menutupi
wajah, tapi ini justru tembus pandang..
Gun
Wook meminjam kata2 Jae in untuk menjawabnya, seseorang melukis
pemandangan untuk menghargainya. Jika orang itu hanya tahu tentang kaca
maka orang itu akan membuat apa saja yang penting materialnya kaca. Jika
ternyata jadi topeng...maka wajah siapa ? (yg jadi modelnya?) Ryu
Sensei tersenyum.
Jae
In dan Tae Sung menemukan pondok kecil dimana mereka bisa berteduh dan
menyalakan api unggun. Tae Sung minta soju Jae in dibuka saja. Jae in
menolak karena ia ingin memberikan pada Ryu Sensei. Tae Sung berkeras,
apalagi Ryu sensei sudah menerima Soju darinya. Ini membuat Jae in
kaget. Akhirnya ia memberikan sojunya juga. Tae Sung menawarkan soju
pada Jae in, tapi Jae in tidak suka alkohol. Dia memilih menunggu mobil
lewat.
Tae Sung
mengeluh, ia tidak suka tempat kotor ini. Jae In akhirnya bisa
menghentikan truk kecil dan teriak : Maaf, apa Anda bisa memberikan
tumpangan?
Tiba-tiba
Tae Sung ingat, ketika pertama kali bertemu Sun Young, gadis itu juga
mengatakan hal yang sama padanya. Sun Young ternyata bertemu Tae Sung
pertama kali juga di Jepang dan mencari tumpangan.
Jae
In berhasil mendapat tumpangan dan mengajak Tae sung tapi Tae Sung
terlihat masih melamun. Jae In menarik Tae sung untuk segera pergi.
Mereka
duduk di bak belakang mobil. Gun Wook diam2 mengikuti truk itu. Mungkin
dia yang mengirim truknya. Gun Wook tiba2 ingat pengalaman-nya dengan
Jae in selama ini dari sejak Jae in mengiranya sebagai Hong Tae Sung
sampai foto bersama. Jae in akhirnya minum soju untuk melawan dingin dan
karena jalan-nya tidak rata, ketika truk berguncang keduanya saling
bersentuhan.

Tae
Sung dan Jae in tiba di kota, hari sudah mulai gelap. Keduanya
menghangatkan diri di sebuah restoran yang memiliki kolam air hangat.
Keduanya merendam kaki mereka sambil duduk berdampingan. Tae sung
mengembalikan syal Jae In. Jae in tidak mengucapkan terima kasih, orang
itu syal miliknya.
Gun
Wook menelepon Tae sung dan tanya dimana dia sekarang? Kemana dia harus
menjemput? Tae Sung berkata tidak apa2, tidak perlu datang. Jae In
heran, kau kenal orang di sini? Tae Sung tidak mengakuinya. Gun Wook
sebenarnya sudah ada di dekat mereka. Dia tahu benar posisi keduanya.
Ok,
it's time for Kim Nam Gil's bare chest (again?? he's been sso exploited
here..) Gun Wook berendam di kolam air panas dan berandalan yang
dibayarnya menelepon-nya. Gun Wook kesal dan minta jangan menelepon-nya,
biar dia saja yang menelepon.
Berandalan itu minta kerjaan dia butuh uang. Gun Wook langsung menutup ponselnya dan berandalan itu tampak tidak senang.
Taera
sedang menyiapkan makan malam di rumahnya. Hubungan Tae Ra dengan
suaminya memang tidak harmonis, buktinya pembantunya berkata Jaksa Park
selalu sibuk dan ini makan malam keluarga pertama sejak lama. Tae Ra
tidak bereaksi mendengarnya.
Tiba-tiba
putri Mo Ne datang dengan marah-marah. Mo Ne marah dan menuduh Tae Ra
sengaja mengirimnya study ke LN. Tae Ra minta Mo Ne tenang, tapi Mo Ne
tetap marah, dia sudah mendengar kalau ibunya bahkan sudah membahas itu
pada dekannya. (well honey, you should be grateful, not many people have
opportunity to study abroad, oh such a spoiled rich girl.).
Mo
Ne : Apa kakak tahu apa yang kurasakan? Apa kakak tahu apa itu cinta?
Kakak menikah dengan pria pilihan orang tua, apa aku juga harus menikah
dengan orang seperti itu? Kakak menikah tanpa cinta, apa aku juga harus
melakukannya? That's enough ..Tae Ra tersinggung.
Tepat
saat itu, Jaksa Park pulang, oh adik ipar datang ke sini? Tae Ra
menyapa suaminya. Jaksa Park menyapa Mo Ne dan mengajak makan malam
bersama dan ia masuk kamar untuk ganti baju. (semua sangat basa basi
haha). Mo Ne berkata ia muak dan capek. Mo ne pergi sambil membanting
pintu dan teriak dia akan menikah dengan Gun Wook tidak peduli apa kata
kakaknya. Jaksa Park mendengarnya.
Tae
Ra mengajak suaminya makan malam dan suaminya mengajak Tae Ra memenuhi
undangan makan malam koleganya. Tae ra menyanggupinya, tanpa memandang
suaminya.
Di
Jepang, Jae In mengenakan kimono dan berjalan ke kolam air panas sambil
menunduk sibuk sms. Seseorang menghalangi langkahnya ketika Jae in
mendongak ternyata Gun Wook. Jae in senang, Gun Wook!
Gun Wook hanya tanya apa kau sudah senang2? Jae in bingung dan Gun Wook diam saja. Hei! tapi Gun Wook pergi.
Tae
Sung juga berendam (another bare chest show haha) dan ternyata kolam
mereka bersebelahan. Gun Wook berdiri sambil memegang handuk.
Di balik tembok, Jae in mengobrol dengan Won In, dan Tae sung menguping pembicaraan mereka dengan geli.
Gun
Wook mengamati Tae Sung dan air mukanya berubah. Tae Sung keluar dari
kolam dan mengambil handuk dari tangan Gun Wook. Gun Wook melihat ke
arah tembok kolam dan ia tiba2 ingat, dia pernah ketemu Jae in tanpa
sengaja di mall, saat itu Jae in sedang melihat tas bermerk.
(Hmm..memang matre, tapi realistis drpd toko utama yang baik hati dan
tidak punya apa2 tp buntut2nya jadian ama rich guy juga, haha
Koreanovela)
Gun
Wook tanya apa Tae Sung akan ke workshop Ryu Sensei? Tae Sung berkata
tidak, ia justru meminta Gun Wook mencari dompetnya yang hilang kemarin.
Tae sung juga minta uang pada Gun Wook. Tae Sung bahkan mengambil
hampir semua uang Gun Wook hanya meninggalkan selembar uang 1000 Yen
untuknya. (astaga berarti cuma sekitar 100 ribuan Rp skr haha..)
Tae
Ra dipanggil ibunya dan ternyata Mo Ne tidak pulang sejak kemarin.
Setelah dari rumah Tae Ra, Mo Ne tidak pulang ke rumah. Ibunya cemas.
Seorang pelayan lapor, ada telp dari hotel mereka. Nona Mo Ne tinggal di
suite room, dia check in semalam.
Ny.
Shin kesal dan teriak, kenapa baru sekarang lapor. Tae Ra bermaksud
menemui adiknya. Ibunya minta Tae Ra duduk sebentar. Ny. Shin berkata
kalau suami Tae Ra bertemu ayahnya kemarin. Tae Ra heran. Ibunya
melanjutkan sepertinya terjadi sesuatu dengan bisnis mertuamu, suamimu
pinjam uang. Apa bisnis mertuamu tidak lancar?
Tae
Ra tanya berapa yang dipinjam? Tapi ibunya tidak tahu, ayahmu tidak
mengatakan-nya. Ibunya menegur Tae Ra, kau tidak tahu? seharusnya kau
tahu bukankah kalian bukan orang lain? kalian menikah kan. (I bet, this
will make Tae Ra feel more miserable and I smell Gun Wook's plan on it
haha) Tae Ra tidak menjawab dan pergi.
Mo
Ne ingin pergi tapi manager hotel mencegahnya. Tae Ra datang dan
mengajak adiknya pulang. Mo Ne menolak dia akan ke Jepang untuk menyusul
Gun Wook. Mo Ne bahkan sudah membeli tiket.
Tae
Ra kesal, tanpa peringatan, dia langsung merebut tas Mo Ne, mengambil
tiket dan kartu kreditnya. Kemudian mengembalikan dompet Mo Ne kembali.
Sekarang kau tidak bisa ke Jepang. Mo Ne marah tapi tidak bisa apa-apa
dan pulang.
(Tae
Ra ingin menunjukkan dan menyadarkan Mo Ne, kau bukan apa-apa tanpa
credit card dan uang keluarga Hong, jadi jangan membuat masalah dan
macam2. Mo Ne harus diajar mandiri sih..)
Gun
Wook mencari dompet Tae Sung dan menemukannya di tempat Tae Sung dan
Jae in berteduh kemarin. Justru Ryu sensei lewat dan mengenali Gun Wook.
Sepertinya kedua orang ini justru berjodoh. Kau sedang apa? tanya Ryu
Sensei.
Just love this scene.......komposisi-nya bagus.
Jae
in yang ingin menemui Ryu Sensei di workshopnya selisih jalan dan tidak
bertemu dengan Ryu. Pekerja Ryu Sensei berkata kalau sensei akan
mengambil topeng kaca itu dan akan kembali jam 3.
Jae
in jalan-jalan untuk membunuh waktu, dia sempat melihat pertunjukan
wayang kyokai dan membaca buku. Tiba2 ia melihat Tae Sung yang jalan
keluar. JAe in mengikutinya, apa kau ingin bertemu Ryu Sensei?
tunggu..!! Jae in mengejar Tae sung.
Ryu
sensei mengajak Gun Wook pergi ke suatu tempat. Ke kuburan. Ryu sensei
duduk di depan sebuah nisan. Gun Wook melihat nisan itu dan teringat
altar Sun Young.
Ryu
Sensei mengeluarkan kunci dan membuka kotak kayu di makam, oh
my..ternyata topeng kaca itu disimpan di situ. Romantis atau ngeri ya...
Gun
Wook heran, orang ini adalah..maksudnya yang dimakamkan di situ. Ryu
sensei mengenakan topeng kaca itu, kalau aku mengenakannya, apa aku bisa
melihat dunia yang dilihat orang ini? Gun Wook tidak bisa menjawabnya.
(jelas itu adalah makam wanita yang dicintai Ryu)
Keduanya
dikejutkan oleh kedatangan seorang laki-laki yang membawa bunga. Pria
itu terkejut melihat Ryu dan Gun Wook. Ryu sensei mengenali pria itu.
Tae
sung dan Jae in turun dari taksi. Ternyata di depan kedai mie/ramen.
Jae in mengira Tae Sung janjian dengan Ryu sensei di tempat itu. Tae
Sung tidak menjawab. Jae in masuk mendahului Tae sung. (Jae in terlalu
mudah berasumsi sejak awal haha)
Tae
Sung tampak gugup, tapi ia masuk juga ke kedai itu. Ibu pemilik kedai
menyambut keduanya dengan ramah. Jae in melihat keluar jendela,
pandangan Tae Sung terpaku pada sesuatu di dinding kedai.
Gun
Wook dan Ryu Sensei sudah kembali ke rumah Ryu dan Gun Wook tanya,
siapa pria tadi? Ryu sensei : Dia adalah pria yang dicintainya. Dia
hanya melihat orang yang dicintainya saja. Di dunianya (dunia wanita
itu) hanya ada orang yang dia cintai, topeng ini hanya melihat ke arah
orang yang dia cintai.
Tae
Sung tidak segera makan mienya, dia memandangi mie itu dan makan
perlahan. Tae Sung memandang Ibu pemilik kedai dan ia teringat
sesuatu...ternyata wanita itu ibunya! Tae sung ingat saat kecil, ibunya
menitipkan Tae Sung ke suatu tempat (mungkin rumah kel Hong) Ibunya
menangis, Ibu..akan kembali menjemputmu. Tae Sung kecil menangis, kapan?
Ibu, aku tidak mau ibu..jangan tinggalkan aku. Jangan pergi ibu.
Mirip
ketika Gun wook kecil diambil paksa, Tae Sung kecil juga teriak, Ibu
harus kembali! Ibu!! aku menunggumu Ibu! oh such a heartbreaking
scene...
Tae
Sung memandang ibu pemilik kedai, wanita itu tanya apa kau perlu
sesuatu? Tae Sung tidak menjawab dan terus makan, Tae Sung menangis. Jae
in melihatnya dan heran. Tae Sung lari keluar karena tidak tahan.
Jae
in keluar menyusulnya. Tae Sung muntah dan Jae in menepuk2 pungungnya.
Wanita pemilik kedai keluar dan Tae Sung pura2 memeluk Jae in. Wanita
itu melihat keduanya dan mengira mereka pacaran. Lalu masuk.
Tae Sung tanya apa dia sudah masuk? Jae in mengiyakan dan Tae Sung langsung melepaskan pelukannya. Jae in bingung.
Di
dalam kedai...wanita itu tetap kerja dan ternyata ada foto Tae Sung
kecil bersama wanita tadi, foto itulah yang sejak tadi dipandangi Tae
Sung.
Jae
in kembali ke workshop Ryu Sensei dan ingin mengambil topeng kaca. Ryu
sensei berkata sudah tidak ada padanya, dia memberikan pada orang lain.
Dia kenalanmu, minta saja padanya. Lalu Ryu sensei kembali kerja. Jae in
bingung.
Gun
Wook meletakkan topeng kaca di kamar Tae Sung dan memandang topeng itu.
Lalu teringat Jae in. (Dengan topeng ini, apa aku bisa melihat dunia
yang dilihat Jae in? Atau dia selalu melihat ke arah pria lain)
Gun
Wook diminta menjemput Tae Sung di suatu tempat parkir. Berandalan
suruhan Gun Wook itu berusaha menelepon Gun Wook tapi tidak diangkat.
Berandalan itu mengikuti mobil Gun Wook.
Di
Seoul, Kedua detektif sedang mengamai rumah keluarga Hong dan ada
seorang polisi yang ingin mengusir mereka karena mendapat laporan ada
mobil asing yang mencurigakan. Detektif Gwak kesal, hei kita sama2
polisi, oh come on. Akhirnya polisi itu mengerti dan pergi.
Mo
Ne tetap ingin menyelinap keluar dan hampir ketahuan kepala pelayan.
Tapi Kepala pelayan itu menurut dengan Mo Ne dan membiarkan nona-nya
pergi.
Diluar,
kedua detektif menghadang Mo Ne dan tanya tentang Tae sung. Mo Ne tidak
tahu no ponsel Tae Sung tapi dia pikir ia bisa cari tahu dan telp Gun
Wook!
Ponsel
Gun Wook terus berdering dan Tae Sung minta Gun Wook mengangkatnya.
Ternyata Mo Ne, kak Gun Wook! Mo Ne senang sekali mendengar suara Gun
Wook. Dia langsung tanya macam2 tapi Detektif Gwak tidak sabar dan minta
ponsel Mo Ne. Mo Ne berkata, kak ada yang ingin bicara dengan kak Tae
Sung.
Gun Wook menjawab, halo. Detektif Gwak : Halo, Tuan Hong Tae Sung, saya Detektif Gwak In Hwan..apa ini Tuan Hong Tae Sung?
Gun
Wook tidak menjawab lalu berkata tunggu sebentar, dia langsung
menyerahkan telp-nya ke Tae sung. Tae Sung kesal karena Detektif Gwak
ingin melakukan penyelidikan ulang, itu salahmu! apa yang ingin kau
selidiki? Tae Sung lalu menutup telp.
Di
Seoul, Gwak juga mengeluh mengapa telpnya terputus. Mo Ne juga marah,
kenapa bisa terputus. Aku bilang serahkan padaku! Gwak hanya minta maaf.
Detektif
Lee (yang sebenarnya pantas kalau jadi pasangan Mo Ne haha) minta no
ponsel Tae Sung pada Mo Ne. Mo Ne yang masih kesal menolaknya. Akhirnya
Lee hanya bisa menyerahkan kartu namanya, jika Nona bisa menghubungi
Tuan Tae Sung, tolong hubungi kami. Mo Ne cuek dan tetap berusaha
menelpon Gun Wook.
Kedua detektif pergi dan Ibu Mo Ne pulang. Rencana Mo Ne pergi dari rumah gagal total.
Ponsel
Gun Wook berdering lagi (ponsel paling sibuk se-Jepang) dan Tae Sung
mengangkatnya, masih mengira dari Gwak. Tae Sung langsung berkata :
Tidak ada lagi yang bisa kukatakan, kenapa kau terus menggangguku?
Berandalan itu menjawab akhirnya kau menjawab telp-ku. Apa kau tidak
keterlaluan?
Tae
Sung waspada, kau siapa? Mereka berhenti dan Gun Wook keluar dari mobil.
Berandalan itu sadar dia bicara dengan Tae sung. Ah kau yang jatuh di
laut itu ya? Tae Sung bukan orang bodoh, dia sadar itu orang yang sama
yang jual obat palsu padanya. Tae Sung heran bagaimana kau tahu no ini?
Tae
Sung memandang Gun Wook yang di luar, kalian saling kenal? Berandalan
itu membenarkan, alasan semuanya adalah uang! Tae Sung mengerti dan ia
keluar mendatangi Gun Wook.
Tae
Sung : Hei! dia memanggil Gun Wook. Tae Sung mulai menyelidiki Gun
Wook, Kapan kau ke Jepang? Apa benar kau datang karena Mo Ne? Apa
pekerjaan-mu di Seoul? Gun Wook heran : Mengapa?
Tae Sung : Katakan saja.
Gun Wook : Stuntman.
Tae Sung teriak kenapa tidak membunuhku? Yang di laut itu kau kan? Aku akan memberimu satu kesempatan, Jadi bunuh aku!
Gun
Wook jalan mendekat. Ternyata Gun Wook berkelahi dengan berandalan yang
berdiri di belakang Tae sung. Keduanya berkelahi dan Gun wook marah.
Istilahnya jeruk makan jeruk. Wajah berandalan itu kaya Kabuki rada aneh
deh...
Keduanya
berkelahi dan sama-sama terluka. Berandalan itu mendekati Tae sung, Tae
sung tanya mengapa kau melakukan ini? Bukankah dia (Gun wook) yang
menyuruhmu. Berandalan itu masih berkata kalau kau ingin tahu kau harus
bayar. Maniak uang semuanya. Tae Sung kesal dan ingin memukul berandalan
itu tapi justru terjatuh.
Gun
Wook menyerangnya lagi dan kali ini ia ditusuk bongkahan es besar di
perutnya. Gun Wook mengancan berandal itu, kalau kau muncul lagi, kau
yang akan mati pertama kali. Dan berandal itu ketakutan lalu lari.
(akting berandal ini berlebihan menurutku, too annoying.)
Tae
Sung masih curiga mengapa si brengsek itu meneleponmu? Gun Wook
beralasan, orang itu mengancam akan membuat Tae sung kecanduan lagi dan
ia minta uang. Tae sung sepertinya percaya dan ia sempat mencemaskan
luka Gun Wook. Tidak apa-apa, ayo pergi. Tae sung jalan duluan, Gun wook
jalan di belakangnya sambil menahan sakit.
Setibanya
di hotel, Jae in melihat Tae Sung dan ia cemas karena Tae sung pincang.
Jae in membantu Tae sung jalan. Gun Wook memandang keduanya dari
belakang dan menghela nafas.
Gun Wook jalan sambil memegangi pinggangnya ternyata lukanya cukup parah. Gun Wook sampai jalan pegangan dinding.
Jae
in menunggui Tae sung sampai tertidur dan ia melihat kotak Ryu Sensei
tiba2 ponselnya berdering. Ny. Shin menanyakan perkembangan topeng
kacanya. Jae in berkata dia sudah bertemu Ryu Sensei dan akan
mendapatkan topeng itu.
Tiba2
Mo Ne merebut ponsel ibunya dan berkata Kak Jae In! Jae in terkejut, Mo
Ne ya? Mo Ne menanyakan Gun Wook. Jae in pura2 belum tahu. Justru Mo Ne
membocorkan, Kak Gun Wook pergi ke Jepang untuk menemui kak Tae Sung.
Giliran
Jae in yang terperanjat. Tunggu, dengan siapa Gun Wook bertemu? Mo Ne
berkata, dengan kak Tae Sung, kakak laki-laki kedua.
Setelah
telp selesai, Jae in memandangi Tae sung dan berkata, kau ini ternyata
putra Ny. Shin ya.. (kayanya ada yang perlu dimarahin ya...)
Benar
saja, Gun Wook membalut luka di perutnya (we're very content with Kim
Nam Gil's bare chest scenes) Sepertinya serius. Terdengar ketukan, Gun
Wook langsung pakai baju. Dan Jae in langsung masuk ke dalam. Pintunya
tidak terkunci. Gun Wook langsung membuang perban dll ke lantai.
Jae
In marah. Selama ini ia seperti orang bodoh. Mengapa tidak mengatakan
kalau dia itu Hong Tae Sung. Gun Wook : apa itu penting? Apa karena dia
putra orang kaya, jadi sekarang terlihat lebih keren? Apa kau mulai
menyukainya?
And I
love her response haha so honest not like other drama. Jae In :
Berhenti memojokkan-ku. Benar, aku iri dengan keluarga seperti itu.
Mereka menghabiskan banyak uang untuk barang seni yang mereka suka.
Bahkan membuka Galery sendiri, menjalani kehidupan mewah. Aku iri dengan
orang-orang seperti itu. Aku tahu ada putra diluar nikah dalam keluarga
itu yang belum menikah. Aku ingin tahu seperti apa dia. Aku ingin tahu.
Itu hanya rasa penasaran saja. (Jangan mengingini milik sesama, Jae in)
Gun
Wook mengingatkan Jae in sepertinya lebih dari itu. Kau bahkan pernah
mengira aku adalah dia. Jae in tanya apa Gun Wook mengatakan itu pada
Tae Sung? Karena Gun Wook tidak merespon justru minum tehnya (kaya Mami
Mishil, kalo kesal justru minum teh) Jae in teriak dan mengulang
pertanyaan-nya.
Gun
Wook tetap tidak menjawab. Jae in menenangkan diri dengan melihat ke
jendela (ya, enjoy the window Jae in, no window in your tiny room,
right?) Jae in menikmati kembang api dan berkata sejak berada di Jepang
jadi sering melihat kembang api. Gun Wook menahan sakit.
Jae in lebih tenang dan berkata setengah memohon, kau tidak akan mengatakan itu padanya, kan? Gun Wook tetap diam. Jae in pergi.
Setelah sendirian, Gun Wook membuka bajunya kembali dan membalut lukanya sambil menahan sakit.
Paginya,
Jae in akan pulang ke Korea dan ia bertemu Gun Wook yang menenteng jas.
Jae in memanggil Gun Wook dan berkata ia akan pulang ke Korea dan tanya
apa Gun Wook akan pulang juga. Gun Wook dingin dan menyindir, siapa?
aku atau orang itu?
Jae in tidak senang. Di kesempatan itu Gun Wook juga berkata kalau ia pelayan pribadi Tae Sung, keduanya berpisah.
Tae
Sung menemukan surat Jae In. Jae In yang sekarang tahu kalau Tae Sung
adalah putra Ny. Shin menulis kalau usaha Tae Sung memberontak pada
seseorang (Ny. Shin) sukses. Jae in mengucapkan selamat karena sudah
mendapat topeng kaca.
Tae Sung berpikir sejenak lalu menelepon Mo ne dan minta no.telp
detektif kemarin. (hmm sepertinya syuting Jepang selesai, semua pulang
kampung)
Gun
Wook pergi ke workshop Ryu Sensei. Dia seperti menunggu Ryu sensei
membuat sesuatu, mungkin topeng kaca juga tapi untuk Gun Wook. Gun Wook
duduk sambil main pemantik-nya.
Gun Wook ingat ketika Jae in tanya apa dia akan pulang ke Korea, tiba2
pemantiknya jatuh, Gun Wook mengambilnya dan ingat detektif yang
menelepon Tae Sung yang menyelidiki kasus kematian Sun Young.
Gun Wook jadi waspada...alert..alert (alarm Gun Wook berbunyi...)